Pages

Translate

Ads 468x60px

Labels

Senin, 18 Maret 2013

detail beritaOBAT penenang yang dikonsumsi bersamaan dengan alkohol disebut-sebut sebagai penyebab kematian Whitney Houston. Obat penenang yang harusnya berfungsi sebagai penenang malah membahayakan ketika disalahgunakan.


Kematian penyanyi legendaris Whitney Houston belum lama ini, sontak membuat geger dunia terlebih lagi para penggemar setia wanita keturunan Afro-Amerika ini. Pelantun tembang “I Will Always Love You” ini ditemukan tewas di kamar mandi Beverly Hilton Hotel, California, Amerika Serikat, tempatnya menginap. Diva yang pernah menyabet 6 penghargaan Grammyini meninggal dunia lantaran menenggak obat penenang yang bernama Xanax. Dalam pemberitaan, nama Whitney akhir-akhir ini memang tengah disebut-sebut lantaran ketergantungannya pada obat terlarang.

Kematian Whitney dipandang ironis karena terjadi sehari sebelum digelarnya pengumuman dan penyerahan penghargaan bergengsi industri musik internasional, Grammy Awardske-54, yang juga sempat melambungkan namanya. Sebelumnya, sempat beredar kabar bahwa Whitney meninggal dunia karena tenggelam di bathtub. Namun, uji sementara kasus tersebut menegaskan tidak ada air di dalam paru-parunya. Dengan demikian, dia sudah meninggal lebih dulu sebelum tergeletak di dalam bak mandi tersebut.

Alhasil, wanita kelahiran Newark ini disinyalir meninggal karena mencampur Xanax dan alkohol. Xanax adalah merek dagang untuk obat golongan benzodiazepin yang bernama generik Alprazolam. Alprazolam merupakan obat anticemas yang paling banyak diresepkan di dunia, sekaligus paling sering disalahgunakan.

“Indikasi utama obat ini adalah untuk gangguan cemas panik, terutama saat serangan panik. Pada praktiknya, banyak dokter meresepkan ini bukan hanya untuk gangguan cemas-panik, juga pengobatan kondisi cemas lainnya dan insomnia,” kata dr Andri SpKJ, psikiater dari Klinik Psikosomatik RS OMNI Alam Sutera.

Xanax memang tercatat sebagai obat anticemas paling laris yang diresepkan di dunia. Namun, kombinasi Xanax dan alkohol akan berakibat fatal.

“Jika diminum bersamaan, maka efeknya bisa berkali lipat dari efek yang diharapkan sebenarnya,” kata Dr Marvin Seppala, chief medical officer di Hazelden, sebuah pusat perawatan untuk pasien ketergantungan alkohol dan narkoba, dilansir dari News.discovery.com.

Alprazolam dan alkohol, keduanya memiliki sifat yang sama sebagai depresan untuk sistem saraf otak. Zat tersebut mempunyai efek memperlambat sistem saraf otak yang membuat pikiran dan tubuh menjadi lebih tenang. Alprazolam yang bekerja di sistem Glutamat Amino Butiric Acid (GABA) mempunyai sifat sebagai sedatif, artinya sifat obat ini menenangkan. Sama dengan alkohol yang bersifat menenangkan.

“Ketika obat anticemas ini diminum dengan alkohol, efek obat menjadi sangat hebat sehingga bisa menyebabkan mabuk, bahkan berisiko menekan sistem pernapasan di otak.

Kedua zat ini bisa memperlambat detak jantung, kesulitan bernapas,dan akhirnya bisa menyebabkan kematian bagi yang overdosis,” kata Marvin.

Jadi, kedua zat ini tidak pernah dianjurkan untuk diminum bersamaan. Bahkan, menurut Andri, seseorang yang sedang dalam terapi pengobatan dengan obat alprazolam tidak disarankan untuk minum alkohol selama pengobatan walaupun tidak berbarengan saat minumnya.

Menurut New Yokr Times, Alprazolam termasuk dalam 8 obat-obatan yang paling diresepkan di Amerika Serikat pada 2 tahun lalu.
“Obat anticemas ini sering digunakan untuk mengatasi ketakutan atau bentuk kecemasan lain, namun sering disalahgunakan dan berpotensi menimbulkan ketergantungan,” kata Marvin.

Dari pengalaman Marvin, kebanyakan pasien yang datang ke panti rehabilitasi terbagi menjadi dua kelompok. Ada kelompok yang tidak ketergantungan obat-obat penenang, namun sulit untuk lepas dari penggunaan obat tersebut. Kelompok lain memiliki kebiasaan mencampur obat penenang dengan alkohol, opium, dan mariyuana sehingga membuat sulit untuk lepas dari ketergantungan. Semakin lama Xanax dan obat serupa dikonsumsi, maka semakin menjadi tidak efektif. Orang yang putus zat ini akan mengalami perasaan tidak tenang, sakit kepala, insomnia, depresi, dan semakin gelisah.

Beberapa penelitian juga mengatakan bahwa penggunaan obat benzodiazepin, termasuk alprazolam, dalam dosis besar atau dosis yang dilipatgandakan karena interaksi dengan obat lain akan membuat potensi lebih besar lagi dalam menekan sistem pernapasan di otak.

Jika melihat adanya riwayat penyakit emfisema yang diderita Whitney, kondisi pemakaian alprazolamdan alkohol semakin membuat pernapasannya tertekan sehingga kondisinya membahayakan. Apalagi dengan adanya riwayat gangguan paru-paru tersebut. Kematian Whitney menambah daftar panjang selebriti dunia yang meninggal karena penyalahgunaan obat-obatan. Michael Jackson yang tewas pada 2009 juga meninggal lantaran penggunaan obat-obatan penghilang rasa nyeri, seperti Demerol yang memiliki efek mirip morfin yang bekerja pada sistem saraf pusat.

Selain sebagai penghilang nyeri, Demerol juga memberi efek sedasi. Adapun Zoloft yang diindikasikan untuk terapi pada penderita depresi dan gangguan stres pascatrauma dan obsesif kompulsif. Tewasnya Marilyn Monroe juga karena overdosis obat tidur.
(tty)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Sample Text